Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jurus Sakti Operator Sekolah: Tips dan Trik Dapodik Agar Cepat Closing dan Bebas Error

Halo, superhero pendidikan, para Operator Sekolah (OPS) dan Bapak/Ibu Guru sekalian!

Mengurus Data Pokok Pendidikan (Dapodik) seringkali terasa seperti misi mustahil. Ribuan data harus diinput, dicek, divalidasi, dan di-sinkronisasi sebelum deadline mencekik. Tapi tenang, di blog forumdapodik.com ini, kita akan bongkar tuntas jurus-jurus rahasia agar proses Dapodik Anda berjalan mulus, cepat, akurat, dan yang paling penting, minim error!


1. Persiapan adalah Kunci Sukses (Siapkan Datanya, Bukan Hanya Aplikasinya!)

Kesalahan terbesar adalah menunggu rilis aplikasi baru untuk mulai bekerja. Padahal, 80% pekerjaan Dapodik adalah pengumpulan data.

  • Jiplak Data Lama: Sebelum rilis, unduh atau print out data-data penting dari semester sebelumnya (profil sekolah, daftar guru, sarpras, dll). Ini berfungsi sebagai arsip dan pembanding.

  • Siapkan Hardcopy SK: Semua data yang berkaitan dengan GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) wajib punya hardcopy pendukung, terutama SK Pembagian Tugas Mengajar dan SK Jabatan tambahan. Rekap datanya di Excel dulu, jadi saat input tinggal copy-paste.

  • Akurat Sejak Awal (Verval Wajib!): Jangan tunda Verifikasi dan Validasi (Verval) data. Cek NIK, NISN, dan data identitas siswa/guru melalui laman VervalPD dan VervalPTK secara berkala. Data yang Verval-nya beres, di Dapodik-nya pasti aman.

     

2. Utamakan Closing Menu Wajib (Prioritas Itu Penting!)

Saat aplikasi rilis dan waktu sempit, jangan panik! Fokus pada entitas data yang paling krusial dan memiliki impact ke tunjangan/BOS.

  • GTK dan Rombel Nomor Satu: Prioritaskan input data guru, penugasan, dan rombongan belajar (rombel) secepatnya. Data ini sangat sensitif karena berkaitan langsung dengan jam mengajar (JJM) dan kelayakan tunjangan.

  • Kenaikan Kelas Dulu, Siswa Baru Belakangan: Untuk jenjang selain kelas 1/PAUD, segera lakukan proses kenaikan kelas. Siswa kelas 1/baru bisa ditarik data belakangan (melalui Manajemen Sekolah atau entry manual), terutama karena traffic server tarik data seringkali padat di awal rilis.

  • Abaikan Warning (Fokus Invalid): Aplikasi Dapodik punya dua jenis notifikasi: Warning (Peringatan) dan Invalid (Tidak Valid). Saat dikejar deadline, utamakan perbaikan data Invalid. Data Invalid wajib diperbaiki sebelum sinkronisasi, sementara Warning umumnya tidak menghambat, walau tetap disarankan untuk diperbaiki.

3. Jurus Cepat di Aplikasi Dapodik

Gunakan trik user interface (antarmuka) di aplikasi agar pekerjaan Anda makin gesit.

  • Cari Shortcut: Beberapa operator senior sering menggunakan Dapo Shortcut atau aplikasi pihak ketiga (yang sudah terjamin keamanannya dan bukan dari sumber tidak resmi) untuk menginput data masal seperti hobi, cita-cita, atau nomor ijazah dengan cepat. Ini sangat menghemat waktu.

  • Sinkronisasi Bertahap: Jangan tunggu semua data 100% sempurna baru sinkronisasi. Lakukan sinkronisasi secara berkala (misalnya, setelah data GTK beres, sinkronisasi; setelah data Rombel beres, sinkronisasi lagi). Ini akan mengurangi beban kerja server dan memudahkan Anda mengidentifikasi di mana letak error muncul.

  • Periksa Progres di SP Datadik: Setelah sinkronisasi, langsung cek data Anda di laman SP Datadik (dapodik.kemdikbud.go.id). Pastikan data yang Anda kirim sudah terbaca dan update sesuai dengan perubahan terbaru di aplikasi lokal Anda.


Ingat, menjadi OPS adalah pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tingkat tinggi, bukan sekadar kecepatan. Dengan persiapan data yang matang dan pemanfaatan trik yang tepat, Dapodik bukan lagi momok, melainkan rutinitas yang bisa Anda taklukkan dengan senyuman! Semangat ngedapo!